Sabtu, 06 Oktober 2012

Perang Uhud

Perang Uhud 3 Hijriah

Kekalahan di badar membuat pasukan Quraisy menyimpan dendam . pada tahun 3 hijriah, Abu Sufyan bersama pasukan Quraisy tiba di bukit uhud . mendengar ini , Rasulullah pergi bersama pasukannya yang berjumlah 1000 prajurit.
sejarah-perang-uhud
sejarah-perang-uhud
Orang-orang yang tidak ikut perang badar berbondong-bondong untuk di sertakan dalam peperangan ini kecuali anak-anak dan remaja karena Rasulullah tidak mengijinkan mereka.
Di tengah perjalanan , Abdullah bin Ubay membuat provokasi dan menyatakan mundur dari barisan Rasulullah dan kembali ke MAdinah bersama 300 pasukan muslimin. Meski berkurang sepertiga pasukan, rasulullah tetap melanjutkan perjalanan sampai Uhud.
Perang berkecamuk antara pasukan muslim yang berjuang demi tauhid dan pasukan kafir Quraisy yang berjuang demi kemusyrikan. Pasukan Quraisy terdiri dari laki-laki dan perempuan , di antaranya Hidun binti Utbah. Para sahabat yang turut berperang adlah Hamzah bin Abdul Muthalib , Mush’ab bin Umair , Abu BAkar , Umar , Ali , Zubair , Thalhah bin Ubaidilah , Abdullah bin Jahsy , Sa’ad bin Mu’adz , Sa’ad bin Ubadah , Sa’d bin Rabi’ dan lainya.
kisah-perang-uhud
kisah-perang-uhud
Ketika pasukan telah meraih kemenangan , para pasukan yang tergoda oleh harta benda berlomba meraih harta rampasan , padahal telah di larang oleh Rasulullah untuk turun bukit sebelum mendapat komando dari RAsulullah. Para pemanah yang berada di atas bukit berlarian ke bawah.
Khalid bin Walid ( yang masih kufur ) berputar arah ke belakang bukit dan menduduki posisi pemanah pasukan muslim. Kemudian , mereka ganti menyerang dari atas ketika pasukan muslim terlena dengan harta rampasan. Terjadilah pertempuran yang menimpakan bencana bagi kaum muslimin sehingga korban kaum muslimin mencapai 70 orang. Korban kaum muslimin pada perang di uhud ini , di antaranya adalah Mus’ab bin Umair dan Hamzah bin Abdul Muthalib. Hikmah perang uhud , di antaranya akibat tidak taat pada Allah dan RAsulnya , menguji keimanan dan kesabaran , membedakan mukmin dan munafik , meraih kemuliaan dengan pengorbanan, dan mati syahid adlah jalan paling mulia.
cerita-perang-uhud
cerita-perang-uhud

Metode Dakwah Islam

Metode Dakwah Rasulullah

Metode Dakwah itu bisa di lakukan dengan berbagai cara , sesuai dengan tingkat kemampuanya , bahkan dakwah juga bisa dilakukan dengan hati atau Dakwah Bil-Qolbi , bukan berarti ini ilmu kebatinan , menurut Rosululloh dakwah yang model kaya gini type yang paling rendah . Walaupun begitu tetap mempunyai nilai dakwah bila di bandingkan dengan orang – orang pada zaman Nabi Daud , karena tidak mau tau akhirnya di kutuk jadi kera.

Metode Dakwah Bil-Qolbi

Metode Dakwah ini sesuai dengan sabda Rosululloh
 مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَان * رواه مسلم
 Artinya “ Barang siapa dari kalian yang melihat kemungkaran maka supaya merubah dengan tanganya jika tidak mampu maka dengan lisanya bila tidak mampu maka dengan hatinya dan demikian itu ( dengan hati ) Iman yang paling lemah “

Metode Dakwah Islam

 Adapun metode Dakwah Islam kepada masyarakat antara lain :
1. Dakwah Bil Lisan yakni metode dakwah lewat lisan misalnya khotbah jumat atau ceramah-ceramah agama di acara-acara pengajian.
2. Dakwah Bil qolam yakni metode dakwah melalui tulisan misalnya pada waktu sore hari untuk anak kecil di masjid mengaji Al-Quran.
3. Dakwah Bil nikah yakni metode dakwah melalui pernikahan seperti orang yang hijrah tadi menikahi penduduk desa agar mereka mempunyai keturunan dan bisa meneruskan dakwah Islam di masyarakat.
4. Dakwah bil hal yakni metode dakwah melalui perbuataan misalnya setiap ada orang yang bangun rumah ,mereka saling bergotong royong, dll.
5. Dakwah Bil maal yakni metode dakwah yang dilakukan dengan harta, misalnya infaq buat pembangunan masjid.
6. Dakwah bil hikmah yakni metode dakwah yang dilakukan dengan melalui pendidikan  seperti dalam tingkat pendidikan disitulah banyak juga terdapat pesan- pesan dakwah melalui mata pelajaran agama pada metode dakwah.
7. Dakwah bil rikhlah yakni metode dakwah yang dilakukan melalui perjalanan, mislanya menjalankan ibadah umrah atau haji.
8. Dakwah Bil-Qolbi yakni metode dakwah yang dilakukan ingkar dan tidak ridlo pada kemungkaran.

Definisi Dakwah

Definisi “Dakwah” secara bahasa:
1. Meminta dengan sangat untuk memenuhi seruan, baik disambut maupun tidak permintaan itu. Dan permintaan ini berkaitan dengan keyakinan, perkataan dan amal perbuatan.
Alloh ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُون * سورة الانفال 24
 “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan.” (QS. al-Anfal 24)
2. Pengertian “Dakwah” secara istilah syar’i:
“Sebuah usaha baik perkataan maupun perbuatan yang mengajak manusia untuk menerima islam, mengamalkan dan berpegang teguh terhadap prinsip-prinsipnya, meyakini aqidahnya serta berhukum dengan syari’аt-Nya.”
Ada beberapa perkatan ulama dalam mendefiniskan dakwah sebagai berikut:
1. Syaikhul islam Ibnu taimiah rohimahulloh berkata: dakwah kepada alloh adalah dakwah menuju keimanan kepada-Nya dan terhadap apa yang di bawa oleh Rosul-Nya dengan meyakini apa yang dikhobarkan olehnya dan menta’ati perintahnya. (majmu fatawa jilid 15 hal.92 cetakan darul wafa)
2. Imam Ibnu jarir аt-thobari rohimahulloh berkata tentang maksud dakwah: yaitu menyeru menusia menuju islam dengan perkataan dan perbuatan. (tafsir аt-thobari jilid 11 hal.53)
3. Imam Ibnu katsir rohimahulloh berkata: Dakwah kepada Alloh yaitu dakwah/seruan kepada persaksian bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecualai Alloh ta’ala satu-satunya dan tidak ada sekutu baginya. (tafsir ibnu katsir jilid 2 hal.477)
4. Syaikh Ali mahfudz rohimahulloh berkata: Dakwah kepada Alloh ialah memotivasi manusia kepada kepada kebaikan, petunjuk, dan memrintahkan kebaiakan serta mencegah yang mungkar agar meraih kebahagiaan dunia akherat. ( Manhaj ad-da’wah ilallohi Hal.96)
Dinamika Sosial Dakwah
Dakwah Islam memihak pada kebenaran; al-haq dan ma’ruf karena hal tersebut yang sesuai dengan fitrah manusia. Dakwah dalam prakteknya merujuk kepada fitrah manusia karena dalam fitrah itu ada kebenaran yang dengan begitu kebenaran akan hadir pada diri mаd’u dan diterimanya dengan ketulusan. Maka, dalam dakwah tidak ada paksaan, tidak ada tipu muslihat,tidak ada pengkaburan kesadaran penciptaan prakondisi negatif lain yangdapat mendorong pada penerimaan dakwah secara paksa. Jadi hakekat dakwah adalah mengajak manusia kembali kepada hakikat fitri yang tidak lain adalah jalan Allah serta mengajak manusia kembali kepada fungsi dan tujuan hakikikeberadaannya dalam bentuk mengimani ajaran kebenaran danmentransformasikan iman menjadi amal sholeh. (Sultan, 2003 : 56)Di dalam proses kegiatan dakwah terdapat beberapa faktor yangmenyebabkan kegiatan dakwah dapat berlangsung dengan baik, yaitu sebagaiberikut :
  1. Dai merupakan kunci dakwah oleh karena ia bagaikan orang yang memegang alat dakwah. Di tangannya dakwah memperolehkeberhasilan atau kegagalan. Adapun tiga hal yang perlu diperhatikan oleh juru dakwah dalam berdakwah yakni :
  2.  corak kemajemukan
  3.  pluralitas
  4. masyarakat suatu bangsa adalah ke-bhinekaan dalam beberapa aspek kehidupan yang meliputi ideologi, sosio-kultural, agama, suku, bahasa,politik dan sebagainya
Hukum Dakwah
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُون * سورة آل عمران 104
Jika min yang ada pada Surat Ali Imaron ayat. 1o4 di atas [ minkum ] adalah min lil bayaniyah, maka     dakwah menjadi kewajiban bagi setiap orang [ individual ] orang Islam, tetapi jika min  dalam ayat tersebut  adalah min littab ‘idhiyyah [ menyatakan untuk sebahagian ] maka dakwah menjadi kewajiban ummat secara kolektif atau pardhu kifayah.  Dua pengertian tersebut dapat digunakan sekaligus.  Untuk hal-hal yang mampu  dilaksanakan secara individual, dakwah menjadi kewajiban setiap muslim [ fardhu ‘ain ] , sedangkan untuk hal-hal yang hanya mampu dilaksanakan secara kolektif, maka dakwah menjadi kewajiban yang bersifat kolektif [ fardhu kifayah ].  Setiap muslim dan muslimat yang sudah baligh wajib berdakwah, baik secara aktif maupun secara pasif.  Secara pasif dalam arti semua sikap dan prilaku dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Islam sehingga dapat menjadi contoh dan tuntunan bagi masyarakat.
          Kewajiban berdakwah bagi setiap individu, selain dinyatakan dalam ayat tersebut di atas ditegaskan juga dalam Al-Qur’аn, dan pesan Rasulullah Saw pada waktu Haji Wada’, :
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
            Artinya: “ Demi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, dan mengerjakan amal saleh, dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran, dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran “.[Q.S. Al-‘Ashr/103].
فَلْيُبَلِّغْ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ فَإِنَّهُ رُبَّ مُبَلِّغٍ يُبَلِّغُهُ لِمَنْ هُوَ أَوْعَى لَهُ (رواه البخا رى )
  “ ….maka hendaklah yang menyaksikan di antara kamu menyampaikan kepada yang tidak hadir, karena boleh jadi yang hadir itu menyampaikannya kepada orang ..”.
           Dalam kesempatan lain Rasulullah bersabda :
بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً رواه البخاري)
Artinya: “….. sampaikanlah apa yang (kamu terima) dariku, walaupun satu ayat…”

Bagaimana agar bisa Percaya Diri

Percaya Diri

Di dalam setiap budaya ada taraf dasar harga diri yang di perlukan. Harga diri membantu orang merasa mampu mengembangkan ketrampilanya dan berguna bagi masarakat. Penelitian menyatakan bahwa orang perlu akan harga diri yang kuat, agar merasa yakin berbuat sesuatu dan menggunakan kemampuan dan bakatnya sebaik-baiknya. Harga diri yang rendah bisa berkaitan dengan kesehatan seperti stress, sakit jantung dan bertambahnya ulah seperti “nakal”.
Self Esteen di bedakan menjadi dua kondisi yaitu strong / kuat dan week / lemah. Orang yang mempunyai self esteem yang kuat akan  mampu membina relasi yang baik dan sehat dengan orang lain , bersikap sopan dan menjadikan dirinya menjadi orang yang berhasil. Ciri – cirri orang yang mempunyai self esteem yang kuat adalah :
  1. Self Confidence / percaya diri.
  2. Goal Oriented / mengacu hasil akhir.
  3. Appreciative / menghargai.
  4. Contended / puas atau senang.
Ciri-Ciri orang yang memiliki self esteem lemah / weak adalah :
  1. Critical / mencela.
  2. Self-sentred / mementingkan diri sendiri.
  3. Cintical / sinis atau suka mengolok-olok.
  4. Diffident / malu-malu.
CARA MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN SELF ESTEEM
Ada enam thing yang mendukung untuk membangun self esteem :
  1. Goal Setting / merencanakan tujuan yaitu menentukan tujuan hidup.
  2. Risk Taking / mengambil resiko yaitu berani untuk mengambil resiko , karena seseorang tidak akan pernah mengetahui kemampuan diri sendiri jika tidak mau mengambil resiko.
  3. Openig Up / membuka diri yaitu kalau seseorang mau membuka diri dan berbagi rasa ( sharing ) dengan orang lain , maka akan mudah baginya untuk mengenali diri sendiri.
  4. Wise-сhοісе mаkіng / membuat keputusan yang bijaksana yaitu kalau seseorang biasa membuat keputusan yang benar maka akan meningkatkan self confidence dan self esteem.
  5. Time sharing / berjalan sesuai dengan waktu yaitu jangan terlalu memberikan tekanan / paksaan pada diri sendiri untuk medapatkan perubahan , karena tidak mungkin perubahan bisa di dapat secara instant ( langsung ) dan tekanan tersebut justru akanmembuat diri sendiri mundur kebelakang. Biarlah perubahan itu terjadi sesuai kapasitas diri dan berjalannya waktu.
Healing / penyembuhan yaitu penyembuhan dalam arti fisk dan mental dan hal itu bisa dilakukan dengan cara membuat komitmen dan thankful ( rasa syukur ) dan yakin terhadap qodar Alloh.

SELF ESTEEM sebelum Pecaya Diri

SELF ESTEEM

Self Esteem , Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sebelum menuju rasa percaya diri , perlu kita ketahui tentang perlunya harga diri atau self esteem , karena pada hakikatnya sumber dari tumbuhnya rasa percaya diri adalah berawal dari tebangunya sikap self esteem atau harga diri . Bahkan cirri – ciri bahwa seseorang mempunyai memepunyai harga diri ( self esteem ) yang kuat itu salah satunya dia mempunyai self confidence.

BAGAIMANA CARA MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN SELF ESTEEM ?

membangun Self Esteem :
  1. Goal Setting
Merencanakan tujuan , yaitu menentukan tujuan hidup.
  1. Risk Taking
Mengambil resiko yaitu berani untuk mengambil resiko , karena seseorang tidak akan pernah mengetahui kemampuan diri sendiri jika tidak mau mengambil  resiko.
  1. Opening Up
Membuka diri yaitu kalau seseorang mau membuka diri dan berbagi rasa ( sharing ) dengan orang lain , maka akan mudah baginya untuk mengenali dirinya sendiri.
  1. Wise-Choise mаkіng
Membuat keputusan yang bijaksana yaitu kalau seseorang bisa membuat keputusan yang benar maka akan meningkatkan self confidence dan self esteem.
  1. Time Sharing
Berjalan sesuai dengan  waktu , yaitu jangan terlalu memberikan tekanan / paksaan pada diri sendiri untuk mendapatkan perubahan , karena tidak mungkin perubahan didapat secara instan / langsung dan tekanan tersebut justru akan membuat diri kita sendiri mundur ke belakang. Biarlah perubahan itu terjadi sesuai kapasitas diri dan berjalanya waktu.
  1. Healing
Penyembuhan , yaitu penyembuhan dalam arti fisik dan mental dan hal itu bisa dilakukan dengan cara membbuat komitmen dan thankful / rasa syukur dan yakin terhadap qodar Alloh.