Alquran menerangkan tentang Kemenangan Romawi atas Persia
AlQuran Surat Ar-Ruum
ayat 1-4 ,“Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri
yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam
beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka
menang).”
Ayat-ayat alquran
ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun
setelah kekalahan hebat Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia,
ketika Bizantium kehilangan Yerusalem. Kemudian diriwayatkan dalam ayat
ini bahwa Bizantium dalam waktu dekat menang. Padahal, Bizantium waktu
itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga nampaknya mustahil
baginya untuk mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi merebut
kemenangan kembali. Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar,
Slavia, dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran Bizantium.
Bangsa Avar telah datang hingga mencapai dinding batas Konstantinopel.
Kaisar Bizantium, Heraklius, telah memerintahkan agar emas dan perak
yang ada di dalam gereja dilebur dan dijadikan uang untuk membiayai
pasukan perang. Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar Heraklius dan
dan Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan. Mesopotamia,
Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan Armenia, yang semula dikuasai oleh
Bizantium, diserbu oleh bangsa Persia. (Warren Treadgold, A History οf
thе Byzantine State аnd Society, Stanford University Press, 1997, s.
287-299.)
Alquran juga menyebitkan tentang Jasad Fir’aun
Alquran surat Yunus Ayat 92
“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi
pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu”
Maurice Bucaille dulunya adalah peneliti
mumi Fir’aun di Mesir. Pada mumi Ramses II dia menemukan keganjilan,
yaitu kandungan garam yang sangat tinggi pada tubuhnya. Dia baru
kemudian menemukan jawabannya di AlQuran, ternyata Ramses II ini adalah
Firaun yang dulu ditenggelamkan oleh Allah swt ketika sedang mengejar
Nabi Musa аѕ sebagaimana yang di jelaskan dalam alquran.
Injil & Taurat hanya menyebutkan
bahwa Ramses II tenggelam; tetapi hanya AlQuran yang kemudian menyatakan
bahwa mayatnya diselamatkan oleh Allah swt, sehingga bisa menjadi
pelajaran bagi kita semua.
Perhatikan bahwa Nabi Muhammad saw hidup
3000 tahun setelah kejadian tersebut, dan tidak ada cara informasi
tersebut (selamatnya mayat Ramses II) dapat ditemukan beliau (karena di
Injil & Taurat pun tidak disebut). Makam Fir’aun, Piramid, yang
tertimbun tanah baru ditemukan oleh arkeolog Giovanni Battista Belzoni
tahun 1817. Namun AlQuran bisa menyebutkannya karena memang firman Allah
swt (bukan buatan Nabi Muhammad saw).
Alquran menyebutkan “Segala Sesuatu diciptakan Berpasang-pasangan”
AlQuran
yang berulang-ulang menyebut adanya pasangan dalam alam
tumbuh-tumbuhan, juga menyebut adanya pasangan dalam rangka yang lebih
umum, dan dengan batas-batas yang tidak ditentukan.
“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan
pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan
dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui.”
[Alquran surat Yaa Siin ayat 36]
Kita dapat mengadakan hipotesa
sebanyak-banyaknya mengenai arti hal-hal yang manusia tidak mengetahui
pada zaman Nabi Muhammad. Hal-hal yang manusia tidak mengetahui itu
termasuk di dalamnya susunan atau fungsi yang berpasangan baik dalam
benda yang paling kecil atau benda yang paling besar, baik dalam benda
mati atau dalam benda hidup. Yang penting adalah untuk mengingat
pemikiran yang dijelaskan dalam ayat itu secara rambang dan untuk
mengetahui bahwa kita tidak menemukan pertentangan dengan Sains masa
ini.
Meskipun gagasan tentang “pasangan”
umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina,
ungkapan “maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” dalam ayat di atas
memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat
tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan
bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di
bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut “parité”,
menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi.
Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi.
Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif,
dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah
sumber ilmiah sebagaimana berikut:
“…setiap partikel memiliki anti-partikel
dengan muatan yang berlawanan … dan hubungan ketidakpastian mengatakan
kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan
terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat.”
Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi
tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui
letupan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian “dikirim ke bumi”,
persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta
ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, saat
diturunkanya AlQuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar