Penjara Dunia dan Akhirat
Penjara Dunia!!! Seram
mendengar kata yang satu ini? Bagi yang sempat membaca ”Ayat-Ayat Cinta”
(resensi pernah dimuat di Nuansa), bagaimana dirampasnya HAM didalam
penjara Dunia, digambarkan dengan sangat cermat di novel itu. Lahir dan
bathin. Dan oleh karena itu ”HAM” nya juga dirampas? Sebab penjara yang
satu sifatnya menghapus dosa yang sudah dilakukan, sedangkan penjara
yang lain sifatnya menghindari dosa supaya tidak dilakukan. HAM yang
satu bima’na Hak Azasi Manusia, sedangkan ”HAM” yang lain bima’na ”Hak
Azasi Maksiat”.
Insya Allah, tentunya masih banyak di
antara para pembaca yang budiman yang memiliki pengalaman yang jauh
lebih ”seram” daripada yang diceritakan diatas. Dan berhasil meloloskan
diri, bukan?. Apakah hudud itu? Dan masih banyak-banyak lagi.
Contoh Penjara Dunia
Para ortu misalnya memukul anak 9 tahun yang tidak mau sholat. Bagaimana tidak?
Faktanya adalah: Aisyah dinikah di umur 6 tahun, dan dikumpuli di umur 9 tahun.
Implikasi dari hadits di atas adalah: orang iman dipenjara di dunia, orang kafir dipenjara di akhirat.
Untuk bisa dijebloskan kedalam penjara Dunia
, harus dilewati proses yang berliku: disidik polisi, dituntut jaksa,
dan diadili hakim. Bukti dan saksi harus lengkap, sebab mana ada
pesakitan yang mengaku? Selama di penjara bisa di bezoek, dikirimi
rantang makanan kesayangan oleh keluarganya. Penjara yang paling ketat
didunia: Alcatraz saja bisa dijebol ’Clint Eastwood’. Di akhirat, tidak
ada polisi, tidak ada jaksa. Hakimnya tunggal: Alloh Dzat Yang Maha
Menghakimi, Dzat Yang Maha Adil. Tidak perlu bukti dan saksi. Tidak
mungkin ada yang bisa mangkir, karena mulut jadi bisu, dan yang bicara
justru tangan dan kaki: alyauma nakhtimu ’alaa afwaahihim watukallimunaa
aidiihim watasyhadu arjuluhum bimaa kaanuu yaksibuun ~ pada hari Kami
tutup mulut mereka dan berbicara kepada Kami tangan dan kakinya dengan
apa yang mereka kerjakan.
Jawab kulit: anthoqonalloohu … ~ Alloh lah yang membuat kami bisa bicara!.
Penjara Dunia beda jauh dengan Penjara akhirat
Penjara dunia beda dengan penjara akhirat tanpa jeruji besi. Karena tidak ada benda apapun yang mampu bertahan di bara-panasnya penjara akhirat.
Dunia sudah tidak ada!
Sorga yang harus ditebus dengan memenjarakan diri sendiri. Memenjarakan dengan hududulloh.
Bagi yang tidak kaaffah, imannya
dipilih-pilih sesuai mood, bisa jadi nasibnya akan lebih buruk daripada
yang tidak iman sama sekali. Sebab di dunia sudah mememenjarakan diri,
eh, ternyata di akhirat juga masuk penjara, walaupun sudah masuk ke
dalam kategori penjara dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar