Alquran
AlQuran disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak, ternyata ayat-ayat AlQuran
yang diturunkan di abad ke 7 masehi di mana ilmu pengetahuan belum
berkembang (saat itu orang mengira bumi itu rata dan matahari
mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan modern yang baru-baru
ini ditemukan oleh manusia.
Sebagai contoh ayat alquran di bawah:
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak
mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu
yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?” [Alquran surat Al Anbiyaa:30]
Saat
itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu.
Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Hυgе Bang menyatakan
bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. Kemudian akhirnya
pecah menjadi sekarang ini.
Kemudian ternyata benar segala yang
bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu pasti mengandung air dan juga
membutuhkan air. Keberadaan air adalah satu indikasi adanya kehidupan di
suatu planet. Tanpa air, mustahil ada kehidupan. Inilah satu kebenaran
ayat AlQuran.
Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam AlQuran, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam
dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar
di dalam garis edarnya.” (AlQuran, 21:33)
Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu:
“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (AlQuran, 36:38)
AlQuran menyebutkan bahwa Gunung yang Bergerak
Dalam AlQuran surat An-Naml
ayat 88 “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di
tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.”
14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. Namun dalam AlQuran disebutkan gunung itu bergerak.
Gerakan gunung-gunung ini disebabkan
oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti
mengapung di atas lapisan volcanic emission yang lebih rapat. Pada awal
abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman
bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan
bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah
yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling
menjauhi.
Para ahli geologi memahami kebenaran
pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, yakni 50 tahun setelah
kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah
tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh
tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan
yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.
Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea
terbelah menjadi dua bagian yang masing-masingnya bergerak ke arah yang
berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, yang
meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua raksasa kedua
adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara dan Asia,
kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana dan
Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.
Benua-benua yang terbentuk menyusul
terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan Bumi secara
terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga
menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan
lautan di Bumi.
Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan
setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20. Para
ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut:
Kerak dan bagian terluar dari volcanic
emission, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan
yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa
lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik,
lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan
dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1
hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus
bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan.
Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar.
(Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn
аnd Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30)
Ada hal sangat penting yang perlu
dikemukakan di sini: dalam ayat Alquran tersebut Allah telah menyebut
tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini,
Ilmuwan modern juga menggunakan istilah “continental drift” atau
“gerakan mengapung dari benua” untuk gerakan ini. (National Geographic
Society, Powers οf Nature, Washington D.C., 1978, s.12-13)
Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah
satu kejaiban AlQuran bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja
ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam AlQuran.
“Dan Kami telah meniupkan angin untuk
mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit lalu Kami beri minum
kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya.”
(AlQuran, 15:22)Demikianlah sebagian dari keajaiban alquran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar