Kata Mutiara Islam
Kata mutiara islam sebagian di ambil dari Nash yang ada dalam alqur’аn dan Assunah dan sebagianya di ambil dari berbagai sumber terutama dari dr.Yuyu Bani Atmaja. Bagi kamu yang membutuhkan penyejuk islam yang tepat, mungkin semua rangkaian kata ini dapat mengingatkanmu akan siapa kamu sebenarnya dan untuk apa hidup di dunia, ѕο pasti jangan ketinggalan update kata mutiara islam.
Kata Mutiara Islam
Banyak sekali kata mutiara islam dari beliau yang Insya Alloh akan selalu kami update akan agar saya sendiri bias mengambil nasihat dari kata mutiara islam dan bisa semakin meningkatkan , dan mati dalam keadaan khusnul khotimah , dengan washilah baca kata mutiara islam.
Kata Mutiara Islam
Kata Mutiara islam ini tentunya
sangat berbeda dengan yang lainya karena di ambil dari berbagai sumber
dan yang berhubungan dengan kemajuan technology,
politik,budaya,seni,kesehatan dan lain-lain , yang maksudnya adalah
supaya bias mengambil hikmah dari beberapa hal tersebut yang termasuk
dari bagian kata mutiara islam.
Ketika Socrates tengah menanti masa
eksekusinya , teman dan keluarganya datang menjenguk dengan berbagai
kepentingan, ada yang menyempatkan diri untuk mendiskusikan tentang
kematian manusia. Keluarga Socrates datang berkunjung dengan
merengek-rengek memohon agar ia meminta grasi pada penguasa saat itu,
istri Socrates menceritakan tentang beratnya hidup yang kelak dihadapi
tanpa suami padahal saat itu Socrates masih memiliki anak-anak yang
perlu mendapat nafkah dan bimbingannya. Temannya yang lain menginginkan
Socrates masih dapat hidup lebih lama lagi bersama mereka, untuk itu
berbagai upaya dilakukan agar Socrates mau keluar dari penjara dengan
cara meminta grasi atau lari dari penjara dengan menyogok sipir penjara.
Tiga kunjungan itu direspon oleh Socrates sebagai berikut pengunjung pertama kunjungannya dimannfaatkan untuk menggali ilmu sang filsuf tentang kematian maka ia mendapat jawaban tentang seluk beluk maka hidup dan makna kematian bagi setiap orang, mereka mendapatkan pencerahan sehingga mati tidak lagi menjadi momok yang menakutkan mereka jadi tahu cara bersiap-siap menyambut kematian dan memaksimalkan watu hidup pada kegiatan yang lebih bermakna. Selanjutnya respon Socrates untuk istri yang merayu-rayu memintakan grasi untuk Socrates, ia mengusirnya dengan alasan perempuan lebih banyak mempertimbangkan masalah dengan perasaan yang membuat keputusan bias dari objektivitas. Kemudian respon pada penawaran yang diajukan oleh teman yang lain untuk lari dari penjara dengan cara menyogok sipir penjara, ia abaikan dengan argumen tak ada alasan etis untuk melakukannya. Bagi sang filsup semua tindakan ia pertanyakan alasan rasional dari sebuah tindakan, jika tidak ada dasar kebenarannya ia tidak mau melakukannya karena bertentangan dengan pribadi filsup yang selalu mencari kebenaran. Itulah pribadi sang filsup, dan itulah harga diri sang filsuf maka ia rela mati demi kebenaran, baik itu kebenaran argumennya maupun kebenaran ketentuan hukum yang saat itu telah memponis hukuman mati untuknya. Atas pendirian dan tanggungjawabnya maka hingga saat ini Socrates dikenang orang sebagai orang yang berani menanggung resiko akibat mempertahankan sebuah kebenaran. Baginya kemenangan hukum saat itu diterimanya sebagai konsekwensi dan tangungjawab sebagai warga negara bukan karena argumennya salah menurut etika. Tercatat dalam Apologi catatan Plato sebagai pembelaan sang murid, banyak orang yang mengagumi Socrates dan berduka atas kepergiannya sehingga petugas eksekusi yang memberikan mangkuk racun yang harus diminum Socrates sebagai tindakan eksekusinya menangis tak kuasa menahan perasaanya.
Inilah tauladan sikap menerima menjalani ponis hukuman. Menjalani ponis hukuman adalah kehormatan, menghindari hukuman adalah kehinaan. Lari dari hukuman banyak dilakukan oleh sebagian manusia saat ini, orang berusaha lari dari hukum walaupun jelas ia bersalah ini adalah tindakan tidak bertangungjawab. Disinilah moral dibutuhkan, karena hukum semata tanpa moralitas manusia jadi mahluk lahir saja alias mahluk setengah manusia. Nabi Muhamad memberikan penghargaan pada seorang wanita yang diranjam akibat berjina, karena ia terhormat telah berani mengakui kesalahannya kemudian bertaubat, disisi Alloh ia mulia karena ia mendapatkan ampunanNya. Respon manusia ketika salah adalah bertaubat dan dikuti dengan kelakuan baik, maka salah itu jadilah sumber pahala…Wallohualammubissawab…
Kalian bias mengambil hikmah cerita kata mutiara islam.
Tiga kunjungan itu direspon oleh Socrates sebagai berikut pengunjung pertama kunjungannya dimannfaatkan untuk menggali ilmu sang filsuf tentang kematian maka ia mendapat jawaban tentang seluk beluk maka hidup dan makna kematian bagi setiap orang, mereka mendapatkan pencerahan sehingga mati tidak lagi menjadi momok yang menakutkan mereka jadi tahu cara bersiap-siap menyambut kematian dan memaksimalkan watu hidup pada kegiatan yang lebih bermakna. Selanjutnya respon Socrates untuk istri yang merayu-rayu memintakan grasi untuk Socrates, ia mengusirnya dengan alasan perempuan lebih banyak mempertimbangkan masalah dengan perasaan yang membuat keputusan bias dari objektivitas. Kemudian respon pada penawaran yang diajukan oleh teman yang lain untuk lari dari penjara dengan cara menyogok sipir penjara, ia abaikan dengan argumen tak ada alasan etis untuk melakukannya. Bagi sang filsup semua tindakan ia pertanyakan alasan rasional dari sebuah tindakan, jika tidak ada dasar kebenarannya ia tidak mau melakukannya karena bertentangan dengan pribadi filsup yang selalu mencari kebenaran. Itulah pribadi sang filsup, dan itulah harga diri sang filsuf maka ia rela mati demi kebenaran, baik itu kebenaran argumennya maupun kebenaran ketentuan hukum yang saat itu telah memponis hukuman mati untuknya. Atas pendirian dan tanggungjawabnya maka hingga saat ini Socrates dikenang orang sebagai orang yang berani menanggung resiko akibat mempertahankan sebuah kebenaran. Baginya kemenangan hukum saat itu diterimanya sebagai konsekwensi dan tangungjawab sebagai warga negara bukan karena argumennya salah menurut etika. Tercatat dalam Apologi catatan Plato sebagai pembelaan sang murid, banyak orang yang mengagumi Socrates dan berduka atas kepergiannya sehingga petugas eksekusi yang memberikan mangkuk racun yang harus diminum Socrates sebagai tindakan eksekusinya menangis tak kuasa menahan perasaanya.
Inilah tauladan sikap menerima menjalani ponis hukuman. Menjalani ponis hukuman adalah kehormatan, menghindari hukuman adalah kehinaan. Lari dari hukuman banyak dilakukan oleh sebagian manusia saat ini, orang berusaha lari dari hukum walaupun jelas ia bersalah ini adalah tindakan tidak bertangungjawab. Disinilah moral dibutuhkan, karena hukum semata tanpa moralitas manusia jadi mahluk lahir saja alias mahluk setengah manusia. Nabi Muhamad memberikan penghargaan pada seorang wanita yang diranjam akibat berjina, karena ia terhormat telah berani mengakui kesalahannya kemudian bertaubat, disisi Alloh ia mulia karena ia mendapatkan ampunanNya. Respon manusia ketika salah adalah bertaubat dan dikuti dengan kelakuan baik, maka salah itu jadilah sumber pahala…Wallohualammubissawab…
Kalian bias mengambil hikmah cerita kata mutiara islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar