KEDUDUKAN HATI BAGI ANGGOTA BADAN DAN MASUKNYA IBLIS KE DALAMNYA
Hati secara fisik adalah organ tubuh
yang bentuknya seperti buah nanas, organ tubuh yang paling penting untuk
menggerakkan darah mengalir keseluruh tubuh.
الْقَلْبُ عَضْوٌ صَنَوْبِرِيُّ الشَّكْلِ
مُوْدَعٌ فِـى الْجَانِبِ اْلأَيْسَرِ مِنَ الصَّدْرِ وَهُوَ أَهَمُّ
أَعْضَاءِ الْحَرَكَةِ الدَّمَوِيَّةِ قاموس منجد
“Hati ialah organ tubuh yang berbentuk
bulat nanas yang bertempat di dada sebelah kiri, ia merupakan anggota
badan terpenting yang menggerakkan darah.”
…
الْقَلْبُ مِنَ الْفُؤَادِ مَعْرُوْفٌ وَيُطْلَقُ عَلَى الْعَقْلِ وَجَمْعُهُ فُلُوْبٌ * فاموس المصباح المنير
“Qalbu dalam pengertian hati itu telah dikenal dan berlaku juga untuk akal dan jama’nya quhubun”
Ahli syair menyatakan:
هَلِ الْقَلْبُ إِلاَّ بِضْعَةٌ تَتَقَلَّبُ * لَهُ خَاطِرٌ يَرْضَ امِرَارًا وَيَغْضَبُ قاموس المصباح المنير
“Hati tiada lain hanya segumpal daging yang berbolak balik, dia telah mempunyai rasa senang dan amarah.”
Adapun secara rohani, hati bagi anggota
badan ibarat raja yang mengatur bala tentara, semua bersumber pada
perintahnya, ia mendayagunakan anggota badan menurut yang
dikehendakinya, semua tunduk dibawah kekuasaannya. Dari padanya
diperoleh kabaikan, keteguhan dan lain-lain yang baik. Tetapi dari
padanya pula diperoleh kejahatan-kejahatan, penyimpangan-penyimpangan
dan semua yang jelek-jelek yang membawa kerusakan.
Bersabda Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam :
Artinya : “ketahuilah sesungguhnya
didalam tubuh itu ada segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh
tubuh, jika rusak maka rusaklah seluruh tubuh, ketahuilah dia itu adalah
hati”
Karena hati menjadi ukuran baik tubuhnya
seseorang, maka sasaran iblis dalam menyesatkan manusia adalah
menyerang hatinya lebih dahulu dengan bermacam-macam fitnah.
“Hudzaifah berkata: Aku mendengar
Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : diperlihatkan
fitnah-fitnah kedalam hati seperti (menganyam) tikar, sehelai-sehelai,
maka hati mana yang dicampuri fitnah, dititik didalamnya satu titik yang
hitam dan hati mana yang mengingkari fitnah. Maka dititik didalamnya
satu titik putih, sehingga fitnah menjadi ada pada dua hati yaitu ada
hati yang putih seperti batu marmer, maka fitnah itu tidak membahayakan
kepadanya selama ada langit dan bumi, dan hati yang lain hitam kelabu
seperti kendi yang dibalik tidak mengenal yang baik dan tidak
mengingkari yang mungkar kecuali apa-apa yang dicampur dari hawa
nafsunya.’
Kerusakan/fitnah yang dilahirkan (oleh
Iblis/syetan manusia) kedalam hati seseorang itu, seperti orang
menganyam tikar sehelai-sehelai terus menerus sedikit demi sedikit tapi
datang terus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar