Sabtu, 06 Oktober 2012

Menag Kunjungi PonPes Wali Barokah Kediri

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Agama Suryadarma Ali mendorong pondok pesantren sebagai basis pendidikan agama juga harus mengajarkan ilmu pengetahuan termasuk dalam hal perdagangan.
“Saya melihat di pondok ini (LDII) sudah diajarkan untuk mendiri seperti banyaknya santri yang berdagang di sepanjang jalan masuk pondok,” ungkapnya, di sela-sela kunjungan ke Ponpes LDII Burengan Kediri, Sabtu (3/12/2011) malam.
Hal ini terlontar karena pemerintah menilai masih enggannya umat Islam dalam mendalami ilmu pengetahuan, yang menyebabkan kecilnya kontribusi mereka dalam GDP dunia. “Umat Islam dunia jumlahnya 15% seperti kajian litbang LDII,namun kontribusinya ke GDP dunia hanya 4% ini sangat mengkawatirkan,” jelas Suryadarma Ali, seperti dikutip dari rilis yang diterima Tribunnews.com, Minggu (4/12/2011).
Menurut Suryadarma Ali, Pemahaman agama yang sempit menyebabkan umat Islam hanya memandang ilmu pengetahuan bukan sebagai sebuah kebutuhan utama dibanding dengan ilmu agama.
“Ketertinggalan ini adanya persepsi yang salah karena agama hanya dipandang berkaitan dengan Fiqih Tarekhat saja. Padahal dalam Al Quran dan Hadist menjelaskan pentingnya akan belajar mengenai ilmu pengetahuan guna meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan,” katanya
Suryadarma Ali mengatakan diperlukan adanya persamaan persepsi dan menghilangkan dikotomi mengenai pentingnya pemaham ilmu pengetahuan dalam ajaran Islam. “Saya sering mencontohkan orang Madura sebagai gambarannya. Mereka ini kan maaf sebagian besar sebagai pengepul barang bekas di daerah perantauan, namun mereka sukses bahkan bisa berhaji. Ini kenapa? Karena mereka memahami ilmu pengetahuan jual beli barang bekas,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo mengatakan, minimnya kontribusi dunia Islam terhadap PDG dunia dikarenakan masih belum adanya persatuan dan kebulatan tekad diantara mereka.
“Potensial Ekonomi dunia Islam sangat membanggakan jika dikelola dengan serius dan ini akan bisa menyaingi ekonomi pasar yang dikembangkan dunia barat. Tentunya langkah pertama negara-negara islam jarus bersatu dahulu,” jelas Prasetyo Sunaryo.
LDII, menurutnya, sudah memberikan berbagai keterampilan ilmu pengetahuan kepada setiap santri agar bisa mandiri jika diterjunkan ke masyarakat dalam tugas Amal Makhruf Nahi Mungkar. “Setiap lulusan pondok LDII selalu dibekali keterampilan yang berguna untuk mereka mencari maisyah yang halal dan bisa berkontribusi kepada masyarakat disekitar tempat mereka berdomisili,” kata Prasetyo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar