Intropkesi Diri sebelum di hisab
Haasibuu anfusakum qobla аn tuhaasabuu –
Hisablah diri kamu sekalian (sekarang, di dunia) sebelum kalian dihisab
(nanti, di akhirat). Demikian bunyi sebuah hadits. Saat ini bulan
Desember. Pergantian tahun tinggal menghitung hari. Tiba saatnya untuk
meng hisab diri atas semua amal perbuatan selama setahun yang lalu. Untuk apa?
Pertama, untuk meningkatkan amalan yang sudah benar, dan mensyukuri bisa mengamalkannya. Kedua, untuk memperbaiki amalan yang masih salah, dan mentaubatinya.
Apa yang dihisab diri?
Sebelum kita lebih pada apa itu hisab diri , pertanyaanya adalah ,- Apakah iman?”.
Apakah keimanan kepada Allah selama ini sudah benar? Tidak menganggap ada dzat lain yang menyamai apalagi melebihi Allah? Dst., dst., tentang iman kepada Allah.
Apakah selama ini amalan karena Allah selalu terjaga? Apakah ketika
tampil ingin disebut jarii’un alias pemberani? Bagaimana dengan iman
terhadap kiamat? Bagaimana dengan iman terhadap qodar? Dll.Apakah keimanan kepada Allah selama ini sudah benar? Tidak menganggap ada dzat lain yang menyamai apalagi melebihi Allah? Dst., dst., tentang iman kepada Allah.
Rukun Islam Bagian Utama yang menjadi prioritas Hisab Diri
Rukun Islam adalah 1-syahadat, 2-sholat, 3-zakat, 4-puasa, dan 5-haji. Apakah sudah sesuai dengan lafadz yang ada di hadits?
Apakah sholat lebih sering berjamaah? Apakah lebih sering di masjid?
Atau di rumah? Sebuah hadits menyebutkan pahala sholat yang sudah
berkeluarga adalah 25 kali lipat yang lajang. Yang lebih akut lagi
adalah ketika tayangan iklan TV menjadi ’qomat’. Bagaimana dengan zakat?
Hablum MinannaasiYang tadi adalah hisab diri yang berhubungan dengan hablum minalloohi – hubungan dengan Allah. Bagi yang masih memiliki orang-tua, apakah menomor-sekiankan orang-tua sendiri, dikalahkah oleh yang lainnya? Bagi yang punya suami, apakah menomor-sekiankan suami sendiri, dikalahkan dengan yang lainnya? Bagaimana dengan tetangga? Apakah selama ini sudah menjadi warga yang baik yang taat kepada pemerintah yang sah?
Maka itulah Nabi mengajarkan sholat-sholat sunnah: sholat tahajjud di malam hari, sholat dhuha di waktu dhuha, sholat istikhoroh, sholat hajat, sholat sunnah sebelum dan sesudah sholat wajib, sholat tahiyyatul masjid, sholat tasbih, sholat hifdzi, dll. Nah, tiba saatnya melakukan hisab diri: selama ini sholat-sholat sunnah apa saja yang biasa dikerjakan?
Jika tidak, sorry. Tidak apa tidak menjadi hafidz. Minimal hafal sampai surat 87 al-a’la atau sabbihis yang paling sering dibaca di rakaat pertama dan surat 88 al-ghoosyiyah atau hal ataaka yang paling sering dibaca di rakaat kedua sholat Jum’аt. Buatlah di atas kertas kosong di bagian kanan daftar amal ibadah wajib dan sunnah yang dilakukan selama ini, dan buatlah di bagian kiri daftar amal-amal buruk yang dilakukan selama ini. Itu Sedikit tambahan tentang Hisab diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar